OLEH : EKO SUSANTO (0910480053)
1. Pendahuluan
Sampai saat ini Indonesia merupakan negara yang bercorak agraris. Pada tahun 1999 sektor pertanian menjadi sumber penghidupan 44% rakyat Indonesia (Paleztine, 2010). Jumlah ini belum menghitung sektor-sektor lain yang sangat berkaitan erat dengan pertanian.
Pertanian dan perkebunan adalah sektor yang sangat vital bagi sebuah bangsa. Hal ini terjadi karena pertanian merupakan sumber bahan pangan, sandang, bahkan papan, dan saat ini juga energi. Keempat tadi boleh dikatakan telah menjadi kebutuhan pokok manusia modern saat ini di luar telekomunikasi dan pendidikan (Paleztine, 2010).
Selain itu ketahanan pangan dan energi pada saat ini dikatakan akan menjadi syarat kedaulatan dari sebuah bangsa. Bangsa yang tidak dapat menciptakan ketahanan pangan dan energinya secara mandiri tidak akan bisa menjadi bangsa yang berdaulat dan mandiri. Oleh karena itu pertanian dan perkebunan semakin penting untuk menjadi perhatian pemerintah dalam merencanakan pembangunan negeri (Paleztine, 2010).
Sektor pertanian dan perkebunan tidak lepas dari pemanfaatan sumberdaya yang ada di alam sekitar. Sumberdaya alam adalah keadaan lingkungan alam (natural envinronment) yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Disekitar kita terdapat braneka macam sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam. Sumberdaya alam yang biasa dimanfaatkan dalam bidang pertanian adalah sumberdaya lahan, sumberdaya manusia dan sumberdaya modal.
2. Sumber Daya lahan
Sumber daya Lahan adalah segala sesuatu yg bisa memberikan manfaat di lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya (termasuk didalamnya adalah akibat kegiatan-kegiatan manusia baik masa lalu maupun masa sekarang). misal; penebangan hutan, penggunaan lahan pertanian (Ulung Pamungkas, 2009)
Menurut Apriyanto, 2011. Sumber Daya Lahan (SDL) yang ada di indonesia antara lain terdiri dari :
– Lahan Basah
Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau atau asin (Notohadiprawiro, 2006).
– Lahan Kering
Lahan kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian dengan menggunakan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkan dari curah hujan. Untuk usaha pertanian lahan kering dapat dibagi dalam tiga jenis penggunaan lahan, yaitu lahan kering berbasis palawija (tegalan), lahan kering berbasis sayuran (dataran tinggi) dan pekarangan (Setiawan, 2008).
– Lahan Gambut
Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar 21 juta ha, yang tersebar terutama di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Namun karena variabilitas lahan ini sangat tinggi, baik dari segi ketebalan gambut, kematangan maupun kesuburannya, tidak semua lahan gambut layak untuk dijadikan areal pertanian. Dari 18,3 juta ha lahan gambut di pulau-pulau utama Indonesia, hanya sekitar 6 juta ha yang layak untuk pertanian (Agus, 2008).
2.1 Peran sumberdaya lahan dibidang pertanian.
Sumberdaya alam memiliki fungsi atau manfaat yang sangat besar bagi manusia. Tanpa sumberdaya alam tentunya manusia tidak dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitasnya (Anonymous3, 2011).
Di sekitar kita terdapat tanah dengan berbagai jenis dan karakteristiknya. Benda yang setiap hari kita lihat dan kita injak tersebut memiliki manfaat yang beragam, dalam bidang pertanian tentu saja sumberdaya lahan digunakan sebagai media budidaya tanaman.
Sumberdaya lahan di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai lahan produksi budidaya pertanian dapat di bagi menjadi 3 kategori, yaitu
1. Budidaya tanaman Pangan.
2. Budidaya tanaman Perkebunan.
3. Budidaya tanaman Holtikultura (tanaman buah, sayuran, hias, obat dan aromatik).
2.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya lahan.
Menurut anonymous3, 2011. Permasalahan sumberdaya lahan terdiri beberapa poin berikut :
1. Semakin menurunnya kesuburan tanah akibat pemanfaatan yang intensif atau terus menerus.
2. Terjadi pencemaran lingkungan akibat kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida anorganik secara tidak sehat.
3. Kompetisi pemanfaatan lahan untuk pembangunan dan pertanian serta kepentingan konservasi sering berbenturan satu sama lain.
2.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya lahan
• Melakukan teknik budidaya dengan pendekatan agroekosistem yang ramah lingkungan.
• Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan yang memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya sehingga keseimbangan alam dapat terjaga. Ciri keseimbangan alam dapat dilihat dari biodiversitas yang terdapat pada alam tersebut (Stijati, 2010).
3. Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan (Anonymous2, 2009).
Sumber daya manusia merujuk pada jasa yang disediakan oleh tenaga kerja termasuk keterampilan wirausaha dan manajemen. Sumberdaya manusia hingga batas tertentu termasuk sumberdaya yang langka meskipun angka pengangguran di daerah yang bersangkutan tidak sama dengan nol. Bentuk formasi sumberdaya manusia lainnya adalah kemampuan manajemen yang antara lain menyediakan jasa kewirausahaan, misalnya membentuk perusahaan baru, renovasi dan atau ekspansi perusahaan yang telah ada (Anonymous3, 2011).
3.1 Peran sumberdaya manusia dibidang pertanian
Bidang usaha yang paling maju di Indonesia adalah bidang pertanian. Maju dalam arti paling dahulu diusahakan, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha itu paling banyak, serta pengalaman bangsa Indonesia di bidang ini tentunya paling banyak.
Anonymous2, 2009 mengemukakan bahwa di dalam bidang pertanian, sumberdaya manusia memiliki berbagai peranan yang berpengaruh dalam kegiatan produksi, yaitu :
1) Petani pemilik, yaitu petani yang mengusahakan sendiri tanahnya.
2) Petani penggarap yaitu petani yang mengusahakan tanah orang lain atas dasar bagi hasil.
3) Buruh tani ialah orang yang menyewakan tenaganya untuk usaha pertanian.
Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam mengambil dan mengolah sumber daya alam, sehingga dapat lebih berguna untuk memenuhi kebutuhannya (Anonymous3, 2011).
3.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya manusia
Menurut Anton Apriyanto, 2011. Permasalahan sumberdaya manusia di bidang pertanian terdapat pada 2 faktor, yaitu
1. Tingkat pendidikan yang rendah.
2. Keterampilan kurang.
3.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya manusia.
1. Pembentukan lembaga – lembaga pertanian yang berfungsi untuk memfasilitasi dan membimbing petani seperti LSM Pertanian “Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI – Indra Lubis)” (Apriyanto, 2011).
4. Sumberdaya Modal
Sumber daya modal adalah barang-barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya: uang, bahan mentah, mesin, perkakas, dsb (Soekartawi, 1989).Sumber daya modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Menurut Sifatnya
a.Modal Lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan satu kali dalam proses produksi seperti bahan baku dan bahan mentah.
b.Modal Tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi, seperti mesin-mesin atau peralatan.
2) Menurut fungsinya
a.Modal Individu, yaitu modal yang digunakan oleh individu sebagai sumber pendapatan sekalipun pemiliknya tidak ikut dalam proses produksi, seperti pemilik taxi.
b.Modal Masyarakat, yaitu modal yang digunakan oleh masyarakat dalam menghasilkan barang dan jasa, seperti kendaraan umum.
3) Menurut Bentuknya
a.Modal Abstrak, yaitu modal yang tidak berbentuk fisik (tidak berwujud) tapi sangat menentukan hasil produksi seperti keahlian seseorang.
b.Modal Konkrit, yaitu modal yang wujud fisiknya dapat dilihat (berwujud) seperti mesin-mesin.
4) Modal menurut pemiliknya
a. Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan. Misalnya, gedung dan kendaraan.
b. Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan dan jembatan.
5) Modal menurut bentuknya
a. Uang, artinya modal berupa dana.
b. Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.
6) Modal menurut sumbernya
a. Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Misalnya, saham dan tabungan.
b. Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak
4.1 Peran Sumberdaya modal di bidang pertanian
Modal dalam usaha tani diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik berupa uang maupun barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu secara langsung atau tak langsung dalam suatu proses produksi. Pembentukan modal bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani, serta menunjang pembentukan modal lebih lanjut (Soekartawi, 1989).
4.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya modal
Menurut Endang Setyawati, 2008 Permasalahan pembiayaan (pemodalan) pertanian disebabkan oleh
1. Kelangkaan sumber daya modal.
2. Terbatasnya lembaga peminjaman kridit.
3. Terbatasnya lembaga asuransi di bidang pertanian.
4.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya modal
Mendorong Peran Lembaga Keuangan (Bank Dan Non-bank) Untuk Masuk Sektor Pertanian Dengan Skema yang Menguntungkan Petani (Apriyanto, 2011).
5. Sumberdaya Abiotik
Sumber daya abiotik merupakan suatu lingkungan abiotik yang diperlukan oleh organisme dan ketersediaannya akan berkurang jika dimanfaatkan oleh organisme, misalnya air, udara, tanah, dan sebagainya (Odum,1983). Sumber daya abiotik meliputi segala jenis sumber daya alam yang berasal dari benda mati, misalnya air, udara, tanah dan sinar matahari.
5.1 Peran sumberdaya abiotik di bidang pertanian
• Air memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Manfaat air di bidang pertanian sebagi pemenuh kebutuhan tanaman akan air (irigasi) (Anonymous1, 2010).
• Tanah memiliki manfaat yang penting dalam bidang pertanian diantaranya adalah sebagai penyedia hara tanaman, cengkraman akar, menetralisir racun dll. tanah, yang merupakan media yang baik bagi perakaran tanaman, sebagai gudang unsur hara dan sanggup menyediakan air serta udara bagi keperluan tanaman. Jumlah dan macam bahan penyusun tanah tersebut dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain di permukaan bumi ini sehingga dapat dibedakan satu jenis tanah dengan jenis tanah lainnya (Nawawi, 2001).
• Udara memiliki manfaat sebagai respirasi dan pembantu penyerbukan tanaman di lahan pertanian (Anonymous1, 2010).
• Sinar matahari dimanfaatkan tanaman untuk melakukan metabolisme fotosintesis (Anonymous1, 2010).
5.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya abiotik
• Kelangkaan air.
Menurut informasi yang dilansir Green Radio, sektor pertanian yang saat ini mempekerjakan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia akan menghadapi ancaman kekurangan air sebagai dampak pemanasan global. Lembaga riset Worldwatch Institute menyatakan perubahan radikal di bidang pangan dan air perlu dilakukan demi mengurangi kelangkaan stok makanan dunia di masa depan (Jusuf, 2011).
• Longsor dan erosi tanah.
Longsor memindahkan massa tanah dengan volume yang besar, adakalanya disertai oleh batuan dan pepohonan, dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan erosi tanah adalah memindahkan partikel-partikel tanah dengan volume yang relatif lebih kecil pada setiap kali kejadian dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama (Anonymous3, 2010).
• Polusi udara
Tumbuh – tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman, tempratur, kelembapan dan penyinaran (Budiyono,).
5.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya abiotik
• Instalasi sistem irigasi yang dilengkapi dengan filterisasi.
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia (Anonymous1, 2010).
• Penanaman LCC dan Penghijauan dengan penanaman tanaman berperakaran dalam.
Penanaman LCC ditujukan untuk menutup lahan yang yang tidak ditanami karena ketidaksesuaian lahan. Penutupan lahan juga dimaksudkan untuk mengurangi erosi pada lahan miring karena curahan hujan langsung mengenai tanah. Selain itu LCC dapat menyuburkan tanah (kacang - kacangan) yang dapat menambat N dalam tanah. Penanaman tanaman pagar dan naungan dapat mencegah longsor karena memiliki perakaran yang dalam dan kuat (Anonymous3, 2011).
• Penghijauan atau reboisasi.
Reboisasi adalah penanaman pohon dalam kawasan hutan yang rusak dan penghijauan penanaman pohon di luar kawasan hutan. Reboisasi/penghijauan memperluas tajuk pohon sehingga intersepsi hujan dan evapotranspirasi bertambah sehingga reboisasi/penghijauan mengurangi jumlah air per tahun. Reboisasi/penghijauan menambah laju peresapan air ke dalam tanah dan mengurangi volume air yang mengalir di atas permukaan tanah (Soemarwoto, 2011).
6. Sumberdaya Biotik
Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia (Anonymous3, 2011).
6.1 Peran sumberdaya biotik dalam bidang pertanian
• Musuh Alami hama dan penyakit.
Dalam kehidupan di alam, setiap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) mempunyai musuh alami. Biasanya perkembangan populasi OPT dikendalikan secara alami oleh musuh alaminya. Sejak tahun delapan puluhan, kehadiran musuh alami kembali dimanfaatkan dalam pengendalian OPT melalui pendekatan agro-ekosistem (Mahatva, 2010).
• Menyediakan bahan organik.
Lapisan serasah juga merupakan dunia kecil di atas tanah, yang menyediakan tempat hidup bagi berbagai makhluk terutama para dekomposer. Berbagai jenis kumbang tanah, lipan, kaki seribu, cacing tanah, kapang dan jamur serta bakteri bekerja keras menguraikan bahan-bahan organik yang menumpuk, sehingga menjadi unsur-unsur yang dapat dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup lainnya. Jasad makhluk hidup yang mati dan kotoran yang diproduksi juga memberikan asupan bahan organik (Syahyuti, 2006).
• Tanaman Produksi
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya biotik yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (Anonymous2, 2009).
6.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya biotik
• Punahnya flora dan fauna, sehingga mengurangi bahan keanekaragaman produksi pertanian.
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka (Anonymous3, 2011).
6.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya biotik
• Melakukan teknik budidaya dengan pendekatan agroekosistem yang ramah lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan yang memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya sehingga keseimbangan alam dapat terjaga. Ciri keseimbangan alam dapat dilihat dari biodiversitas yang terdapat pada alam tersebut (Stijati, 2010).
7. Sumber Daya Teknologi
Sumber Daya Teknologi adalah merupakan faktor produksi yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis. Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi, Departemen Pertanian melalui Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) akan mengembangkan jaringan informasi pertanian untuk pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian dalam format digital di samping penyebaran informasi secara konvensional, khususnya bagi pengembangan pertanian lahan marjinal. Dengan demikian, pencarian informasi dapat dilakukan secara offline maupun online baik untuk download informasi maupun upload informasi. Penguatan jaringan global merupakan strategi pengelolaan sumber daya informasi yang sangat berkaitan dengan unsur sumber daya teknologi. Hal yang paling penting sebagai upaya untuk pengembangan pembangunan pertanian adalah akses terhadap teknologi yaitu melalui jaringan global (internet).
7.1 Peran sumberdaya lahan dibidang pertanian.
Teknologi yang ada bergantung dari mekanisasi pertanian yang dibutuhkan oleh suatu lahan. Persoalan menjadi sedikit lebih rumit ketika dihadapkan pada pertanyaan apakah proses perubahan teknologi itu merupakan faktor eksogen dalam suatu sistem ekonomi --di sini berarti pengembangan kedua jenis teknologi merupakan produk atau hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi-- ataukah proses perubahan teknologi itu merupakan faktor endogen suatu sistem ekonomi. Dalam suatu sistem perekonomian yang dinamis, perubahan harga permintaan produk dan harga penawaran faktor produksi tidaklah dapat dipisahkan. Misalnya, ketika permintaan terhadap bahan makanan naik karena naiknya jumlah penduduk atau meningkatnya pendapatan per kapita, permintaan terhadap faktor produksi tersebut ikut naik secara proporsional.
7.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya teknologi.
• Sistem alih teknologi lemah
• Penerapan teknologi kurang tepat sasaran
• Pemanfaatan teknologi informasi belum menyentuh petani
• Minat petani mencari informasi lemah
• Penggunaan media informasi pertanian belum meluas
7.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya teknologi
• Pemberian insentif kepada siswa yang ingin melanjutkan ke Fakultas Pertanian.
• Mendirikan organisasi yang memberi penyuluhan dan fasilitas kepada petani tentang introduksi teknologi-teknologi yang berkembang dalam pertanian.
8. Sumber Daya Management
Suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas).
8.1 Peran sumberdaya management dibidang pertanian.
Di dalam pertanian proses suatu manajemen ,cukup berperan dari proses persiapan lahan,untuk memilih komoditas yang cocok dengan lahan sampai dengan proses pemasaran hasil. Dapat dilihat juga dari kinerja proses dan para pengambil keputusan dan para pelaksana ,sejauh mana mereka berhasil. Dari keputusan alokasi yang ada ,supaya dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan peruntungan mengatur kurang efisien.
8.2 Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya management.
• Masalah Organisasi Petani
• Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten.
8.3 Solusi yang ditawarkan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan sumberdaya management
• Pengelolaan kepengurusan antar anggota petani secara jelas.
• Pembinaan sumber daya manusia secara intensif untuk menciptakan SDM yang competen dalam menjalankan sistem dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Anonymous1. 2010. Kualitas SDM Pertanian Masih Rendah. http://metrotvnews.com/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Anonymous2. 2009. Mengenal Sumber Daya Alam Indonesia. http://www.abdi10.co.tv/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Anonymous3. 2011. SUMBERDAYA ALAM. http://file.upi.edu/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Apriyanto, A. 2011. Pembangunan Pertanian di Indonesia. http:// www.deptan.go.id/renbangtan/konsep_pembangunan_pertanian.pdf. Diunduh pada tanggal 6 April 2011
Budiyono, A. 2011. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan. http://www.perpustakaan.lapan.go.id/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Jusuf, J. 2011. Kelangkaan Air dan Makanan Ancam Sektor Pertanian. http://iklimkarbon.com/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Mahatva, A. 2010. KONSEP PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Nawawi, G. 2001. FUNGSII DAN MANFAAT TANAH DAN PUPUK. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta
Notohadiprawiro, T. 2006. Pemanfaatan Lahan Basah : Kontroversi yang Tidak Ada Habisnya. http://soil.faperta.ugm.ac.id/. Diunduh pada tanggal 6 Maret 2011.
Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. Saunders College Publishing. United States America
Palestine, D. 2010. Memajukan Pertanian dan Perkebunan. http://suarapembaca.detik.com/. Diakses tanggal 6 April 2011.
Setiawan, I. 2008. Alternatif Pemberdayaan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani Lahan Kering. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Setijati, D. 2010. Keanekaragaman Hayati Pertanian Menjamin Kedaulatan Pangan. LIPI Press. Jakarta
Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta
Soemarwoto, O. 2011. Hutan, Reboisasi/ Penghijauan, dan Air. http://www.unisosdem.org/. Diunduh pada tanggal 6 April 2011.
Syahyuti. 2006. Kebijakan Lahan Pertanian Abadi sulit di wujudkan, Buletin Analisis kebijakan pertanian, vol 4 no 2.juni 2006 : 96 - 108
Ulung Pamungkas. 2009. PEMETAAN SUMBER DAYA LAHAN. Jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang. Sumatra Selatan
Sunday, June 19, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
According to Stanford Medical, It is really the ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos less than we do.
(And by the way, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and EVERYTHING around "HOW" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "what"...
Click this link to discover if this quick quiz can help you decipher your real weight loss possibilities
Post a Comment