Pages

Search This Blog

Saturday, June 18, 2011

KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN

OLEH : ESTI YULIASTRI (0910480059)

Produksi pertanian dapat disarikan dalam beberapa sifat dan ciri sebagai berikut menurut Effendi (2010) :

KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN SKALA KECIL :

Produksi secara kecil-kecilan ini adalah akibat dari usaha yang dilakukan petani secara kecil-kecilan pula. Padi atau beras, misalnya, dihasilkan oleh berjuta-juta petani. Dengan demikian petani-petani tidak dapat mempengaruhi permintaan atas jenis barang yang dihasilkannya. Mereka sulit untuk saling berkomunikasi dalam hal penjualan, penyimpanan dan sebagainya, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan akan hal tersebut.

A. Karakteristik produk ditinjau dari proses produksinya :

1. Produk musiman

Karena bersifat musiman, maka hasil produksi akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan. Kita tidak bisa memaksakan tanaman padi berbuah pada umur satu bulan, karena kebetulan pada saat itu persediaan beras telah habis atau harga beras terlalu tinggi karena terlalu banyak permintaan. Sifat produksi yang demikian inilah sering menimbulkan kesulitan dalam proses pengimbangan. Begitu pula di saat-saat panen sering dijumpai beberapa kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan. Pada saat ini biaya-biaya penyimpanan dan pengangkutan biasanya meningkat. Pedagang-pedagang pengumpul harus menyediakan modal yang cukup besar untuk membeli hasil-hasil pertanian itu, untuk menyewa gudang dan ongkos transpor.

2. Produk yang dihasilkan melalui proses biologis tumbuhan

Produk pertanian merupakan produk yang dihasilkan melalui proses biologis tumbuhan seperti buah, biji, umbi, daun, dll. Sehingga dalam menyediakan produk pertanian dibutuhkan waktu untuk tanaman mampu menyediakan produk pertanian. Disamping itu proses biologis tanaman juga menentukan kualitas serta kuantitas produk hasil pertanian.

3. Produk yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada saat itu

Produk pertanian sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan untuk tanaman tumbuh dan berkembang. Setiap jenis tanaman memiliki syarat tumbuh yang berbeda – beda dipengaruhi oleh keadaan iklim sekitar serta kondisi tanah sebagai media penanaman. Keadaan ini membuat petani tidak bisa menanam semaunya, perlu dipertimbangkan kesesuaian lahan dengan komoditas yang akan dibudidayakan. Walau pun harga beras melonjak dan petani ingin membudidayakan padi untuk meraup keuntungan, bila lingkungan tidak mendukung untuk berbudidaya padi maka hanya kerugian yang didapat.

B. Karakteristik produk ditinjau dari handling product :

1. Perlakuan pascapanennya untuk meningkatkan nilai tambah sangat minim dilakukan
Produksi pertanian sekala kecil menggunakan modal yang kecil pula, sehingga teknologi perlakuan pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah sangat minim dilakukan karena ketrbatasan dana.

2. Kehilangan hasil saat panen relatif besar
Dengan menggunakan teknologi yang minim (semi – tradisional/mekanis) tentusaja hasil yang didapat tidak sebesar dengan yang menggunakan teknologi moderen. Tingkat kehilangan dan kerusakan produk pertanian dengan menggunakan teknologi moderen lebihkecil dari pada menggunakan teknologi tradisional.

3. Produk mudah rusak (perishibel) dan memakan tempat.
Produk pertanian mudah rusak sehingga perlu diberikan perlakuan khusus dalam penanganannya. Perlakuan khusus membutuhkan teknologi sedangkan teknologi membutuhkan biaya. Hal ini membuat petani skala kecil tidak mampu untuk meminimalisir tingkat kerusakan produk pertanian karena tidak ada biaya untuk mengintroduksi teknologi baru.

Selain sifat yang mudah rusak, produk pertanian juga memakan tempat. Contohnya dalam proses distribusi produk pertanian. Untuk mendistribusikan produk pertanian berupa buah anggur membutuhkan tempat yang cukup besar sehingga biaya yang dibutuhkan juga besar. Berbeda dengan distribusi produk hasil olahan anggur yaitu sirup anggur yang tidak begitu membutuhkan tempat yang besar bila dibandingkan dengan buah anggur sehingga biaya dapat ditekan. Selain itu, buah anggur mudah rusak dalam proses distribusinya sehingga membutuhkan penanganan khusu dalam distribusinya sehingga menambah biaya distribusi. Untuk produk pertanian sekala kecil hal ini sangat merugikan.

C. Karakteristik produk ditinjau dari pemasaran produk :

1. Harga produk relatif murah karena produsen sebagai price taker dan efek dari asimetri informasi, bargainning potition yang rendah di produsen

2. Fluktuasi harga relatif tajam karena minimnya kemampuan mendistribusikan produk dan melihat peluang pasar.

3. Produk bersifat generik, memasuki pasar yang cenderung bersifat monopsoni atau oligopsoni

4. Jumlah produk yang dipasarkan pada umumnya tidak memenuhi skala ekonomi (jumlah relatif kecil)

5. Produk melalui rantai pemasaran yang relatif panjang untuk sampai pada konsumen

6. Pada umumnya produk tidak mengalami perubahan bentuk

7. Resiko pemasaran relatif tinggi karena fluktuasi harga dan sifat mudah rusaknya produk pertanian

8. Elastisitas harga produk relatif lebih rendah

KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN SKALA BESAR :

Perusahaan-perusahaan industri produk pertanian skala besar, karena telah memiliki kemampuan yang besar untuk menganalisis situasi pasar, melakukan grading, penyimpanan dan sebagainya, maka mereka tidak mengalami kesulitan dalam hal penjualannya. Mereka dapat menguasai atau mengendalikan produksinya sewaktu-waktu, jika permintaan menurun. Perusahaan-perusahaan industri dengan mudah dapat diorganisir atau mengorganisir dirinya.

A. Karakteristik produk ditinjau dari proses produksinya :
1. Produk musiman
2. Produk yang dihasilkan melalui proses biologis tumbuhan
3. Produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh teknologi yang meminimalisir pengaruh lingkungan

B. Kharakteristik produk ditinjau dari handling product :

1. Perlakuan pasca panennya dalam rangka menjaga kualitas produk dan menghasilkan nilai tambah (added value)
Produksi pertanian sekala besar menggunakan modal yang besar, sehingga teknologi perlakuan panen maupun pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah sangat dapat dilakukan karena dana yang tersedia.

2. Kehilangan hasil saat panen relatif lebih kecil
Dengan menggunakan teknologi yang maju tentu saja hasil yang didapat menjadi lebih baik daripada dengan menggunakan teknologi tradisional. Tingkat kehilangan dan kerusakan produk pertanian dengan menggunakan teknologi moderen dapat diminimalisir.

3. Produk mudah rusak (perishibel) dan memakan tempat
Produk pertanian mudah rusak sehingga perlu diberikan perlakuan khusus dalam penanganannya. Perlakuan khusus membutuhkan teknologi sedangkan teknologi membutuhkan biaya. Untuk produk pertanian skala besar, hal ini tidak menjadi masalah karena telah memiliki teknologinya.

Selain sifat yang mudah rusak, produk pertanian juga memakan tempat. Contohnya dalam proses distribusi produk pertanian. Untuk mendistribusikan produk pertanian berupa buah anggur membutuhkan tempat yang cukup besar sehingga biaya yang dibutuhkan juga besar. Berbeda dengan distribusi produk hasil olahan anggur yaitu sirup anggur yang tidak begitu membutuhkan tempat yang besar bila dibandingkan dengan buah anggur sehingga biaya dapat ditekan. Selain itu, buah anggur mudah rusak dalam proses distribusinya sehingga membutuhkan penanganan khusu dalam distribusinya sehingga menambah biaya distribusi. Untuk produk pertanian sekala besar hal ini sudah diperhitungkan.

C. Karakteristik produk ditinjau dari pemasaran produk :
1. Harga produk relatif lebih mahal karena produsen memiliki bargainning potition yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan mengakses pasar konsumen.

2. Fluktuasi harga relatif relatif lebih rendah karena kemampuan mendistribusikan produk dan melihat peluang pasar karena ada perencanaan produksi.

3. Produk terstandarisasi dan melalui serangkaian proses pemberian atribut produk untuk menciptakan nilai tambah dan positioning produk.

4. Jumlah produk yang dipasarkan pada umumnya memenuhi skala ekonomi (jumlah relatif besar) dan melalui perencanaan pemasaran yang lebih baik (marketing plan)

5. Produk untuk sampai pada konsumen tidak melalui rantai pemasaran yang panjang bahkan cenderung dari titik produsen langsung ke pasar dilakukan oleh produsen sendiri

6. Unit pengolahan hasil (agroindustri) dan produksi sangat dekat sehingga sangat dimungkinkan adanya perubahan bentuk dan atau perubahan struktur kimia produk atas pengolahan yang dilakukan

7. Respon atas perubahan pasar relatif lebih cepat dan mempertimbangkan mekanisme pengalihan resiko

8. Elastisitas harga produk relatif lebih tinggi

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN DENGAN KONSEP PENAWARAN DAN PERMINTAAN :
A. Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.

1. Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan (Harold, 1981). Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang . Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
• naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan
• naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.

2. Hubungan karakteristik produk pertanian dengan konsep permintaan
Pada kasus ini, pisang yang di panen dengan cara tradisional memiliki harga yang relatif murah sehingga harga terjangkau oleh masyarakat. Harga yang murah atau terjangkau membuat permintaan akan produk pisang meningkat oleh konsumen.
Di sisi lain pisang yang dipanen dengan teknologi moderen (dengan penggantungan berjalan) akan memiliki harga yang relatif tinggi. Hal ini di karenakan bertambahnya biaya produksi untuk pengoprasian teknologi. Akan tetapi kualitas pisang hasil produksi mengalami peningkatan akibat pengaplikasian teknologi sehingga peningkatan harga dianggap wajar. Peningkatan harga disini membuat turunnya daya beli konsumen. Hal ini mengakibatkan jumlah permintaan menurun dan konsumen akan mencari barang pengganti yang lebih murah.

Peningkatan kualitas produk disini dipengaruhi oleh karakteristik produk pertanian ditinjau dari proses produksi, handling produksi dan pemasaran produk.

B. Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.

1. Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun (Harold, 1981). Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

2. Hubungan karakteristik produk pertanian dengan konsep penawaran
Pada musim penghujan, budidaya cabai mengalami penurunan hasil produksi dikarenakan kendala cuaca. Hal ini membuat peredaran komoditas cabai di pasaran menurun. Menurunnya peredaran produk cabai membuat harga menjadi naik karena jumlah permintaan yang meningkat. Meningkatnya harga ini membuat produsen cabai sekala besar (budidaya di dalam green house) meningkatkan jumlah produksi cabainya untuk mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya. Sebaliknya, apabila harga komoditas cabai mulai turun maka jumlah produk cabai yang ditawarkan dikurangi dengan harapan suatu saat harga cabai akan meningkat kembali.
Fenomena ini dipengaruhi oleh karakteristik produk pertanian ditinjau dari proses produksi, handling produksi dan pemasaran produk.

3. Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil. Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.
Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan:

A. Jangka waktu sangat pendek
Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.

B. Jangka pendek
Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).

Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.

C. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.

Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).

D. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.

E. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, M. 2010. Karakteristik Produk Hasil Pertanian. http://masud.lecture.ub.ac.id/. Di unduh pada tanggal 27 April 2010
Harold G. Halcrow. 1981. ECONOMICS OF AGRICULTURE. McGraw-Hill, Inc. USA

0 comments:

Post a Comment